Tengok saja kasus-kasus pembunuhan yang terjadi di Inggris sekitar 150 tahun lalu. Pembantaian-pembantaian itu jadi makin menyeramkan lantaran pelakunya adalah manusia-manusia berwajah innocent yang membuat orang tak menyangka bahwa mereka memiliki jiwa pembunuh.
Gara-gara perilaku mereka yang dianggap tak manusiawi, orang-orang ini ditempatkan dalam satu tempat khusus. Rumah sakit jiwa Broadmoor adalah tempat yang dianggap paling layak untuk mereka.
Well, daripada banyak basa-basa, langsung saja ikuti kasus mereka satu per satu. Dijamin, kalian takkan percaya bahwa orang-orang ini adalah pembunuh berdarah dingin!
1. Richard Dadd
Richard Dadd adalah pria asal Chatham, Kent yang tega menusuk ayahnya sendiri hingga menemui ajal. Tahun 1842, dia memang mengalami perubahan perilaku menjadi lebih kejam, dan selalu mengatakan bahwa dia berada di bawah pengaruh Dewa Mesir bernama Osiris.
Setelah membunuh ayah yang dianggapnya sebagai jelmaan Iblis, dia melarikan diri ke Perancis, dan sempat berusaha membunuh orang lain. Namun akhirnya dia ditangkap dan dimasukkan ke dalam rumah sakit Broadmoor.
Selama berada di rumah sakit, dia terus melanjutkan kegemarannya melukis, hingga akhirnya meninggal pada tahun 1886 akibat penyakit paru-paru. Lukisan yang dibuatnya dalam gambar di atas masih ada hingga sekarang, dan dimiliki oleh Andrew Lloyd Webber.
2. John Payne
Walau masih berusia 19 tahun, John Payne sudah menjadi pencuri profesional. Tahun 1857, dia dipindahkan dari Birmingham ke London, dan ditempatkan di rumah yang ada di St Martin's-in-the-Fields.
Di antara para tahanan lainnya, dia bersikap paling liar. Alhasil, dia diikat di ranjangnya pada suatu malam. Namun dia berusaha lolos, bahkan tega membunuh rekan sekamarnya dengan sekop.
3. Mary Meller
Hidup dalam keluarga berada memang jaminan seseorang tidak berperilaku liar. Lihat saja Mary Ann Meller yang sedang mabuk berat dan berusaha menggorok leher pembantunya.
Saat peristiwa November 1867 itu terjadi, Mary sedang hamil anak kelima. Wanita 27 tahun itu sempat dimasukkan Broadmoor selama tiga tahun, dan akhirnya dibebaskan.
4. George Johnston
Pria yang kalian lihat dalam gambar di atas adalah kapten SS Tory, sebuah kapal dagang yang berlayar dari Hongkong ke Liverpool pada 1845. Namun dalam perjalanan, dia sempat membunuh salah satu awak kapalnya sendiri.
Pria 36 tahun itu rupanya mabuk berat sehingga tak sadar telah membunuh awaknya dengan pedang. Namun saat diperiksa, dia mengatakan bahwa dia hanya berusaha memadamkan pemberontakan.
Dia dinyatakan tak bersalah saat diadili di Old Bailey, namun harus dikirim rumah sakit jiwa Bethlem. Tahun 1964, dia dipindah ke Broadmoor namun akhirnya bebas pada 1868.
5. Daniel McNaughton
Tahun 1843, Daniel McNaughten nekat pergi dari Glasgow ke London hanya untuk membunuh Perdana Menteri Sir Robert Peel. Namun usahanya gagal lantaran yang dia tembak ternyata sekretaris pribadi sang Perdana Menteri. Namun akibat usahanya itu, Daniel McNaugton harus menghabiskan waktunya di rumah sakit jiwa.
6. Edward Oxford
10 Juni 1840, Edward Oxford menembak ke arah Ratu Victoria yang saat itu berada di atas kereta bersama Pangeran Albert. Ratu yang saat itu sedang hamil sontak terkejut dengan kejadian ini, terlebih dia dalam keadaan hamil. Untungnya, tak ada orang yang terluka
Dia pun ditangkap, namun dinyatakan tidak bersalah karena mentalnya dianggap kurang sehat. Setelah berpindah-pindah rumah sakit, dia keluar dari Broadmoor pada 1865. Sejak itu dia memulai kehidupan baru sebagai pria bernama John Freeman.
7. William Thomas
Awalnya, William Thomas hidup normal dengan ibu dan dua saudaranya di Prenton, Birkenhead. Namun akibat sakit kepala hebat yang dideritanya, sang ibu berusaha mengirimnya ke rumah sakit jiwa.
Tahu dia akan dikirim ke tempat yang tak dia sukai, William merencanakan pembunuhan sadis. Suatu malam, dia menunggu semua orang tidur, dan menggorok leher ibunya hingga meninggal. Demi meninggalkan jejak, dia mengubur jenazah di halaman rumah.
Aksinya akhirnya ketahuan. Setelah diadili di Bethlem, dia dikirim ke Broadmoor pada 1864. Walau positif mengidap gangguan jiwa, namun kelihaiannya memasak membuatnya dipercaya untuk bekerja sampingan di dapur rumah sakit.
8. Martha Bacon
Usia Martha Bacon masih 26 tahun saat dia membunuh dua anaknya pada 29 Desember 1856. Dua anak yang masing-masing berusia 2,5 tahun dan 11 bulan itu meninggal akibat hujaman pisau di leher mereka.
Namun saat diperiksa, Martha mengungkapkan bahwa ada penyusup yang masuk rumah dan membunuh dua anak itu. Walau pada akhirnya polisi tahu bahwa pembunuhnya adalah Martha, namun warga Lambeth, London itu dinyatakan tidak bersalah karena dianggap kurang waras.
Dia pun menghabiskan sisa hidupnya di Broadmoor dengan menjahit dan marajut. Akhirnya dia meninggal pada 1899 akibat kanker perut yang dideritanya.
9. William Chester Minor
Awalnya, William Chester Monir adalah dokter asal Amerika yang hidupnya cukup makmur. Dia telah menjadi saksi dalam berbagai perang, sampai akhirnya berlayar ke London pada 1871.
Suatu malam, dia merasa melihat hantu dan berusaha mengejarnya. Namun alih-alih menangkap hantu, dia malah membunuh seorang pria dengan tembakan pistol.
Namun saat dia berada di rumah sakit Broadmoor, dia sempat dipercaya menyusun Oxford English Dictionary. {asalnya, dia memang punya keahlian dalam penggunaan kata.
Tahun 1902, kegilaannya berlanjut dengan memotong alat vitalnya sendiri. Untungnya dia bisa diselamatkan. Akhirnya dia dinyatakan sembuh dan diperbolehkan kembali ke Amerika. Tahun 1920, dia meninggal di negara asalnya itu.
10. William Sellers
Juni 1838, William Sellers yang saat itu sudah berusia 46 tahun telah membunuh ibunya sendiri. Masalahnya sepele, sang ibu meminta William menghentikan kebiasaan bercukur sendiri. Pasalnya, wanita itu menganggap tangan anaknya tidak stabil.
Siapa sangka William langsung marah dan mendorong sang ibu ke kompor mereka. Tak sampai di situ, dia juga melemparkan batubara panas ke tubuh ibunya dengan bantuan sekop. Akhirnya dia meninggal di tangan William.
Setelah 20 tahun dipenjara, dia dikirim ke rumah sakit jiwa di Salisbury, Wiltshire. Tahun 1865 dia dipindah ke Brodmoor dan jadi pasien paling bising di sana. Akhirnya dia meninggal tahun 1973 akibat radang selaput dada.