Namun kasus-kasus bunuh diri massal berikut ini pastinya akan membuat siapapun memiliki pendapat sendiri saat melihatnya. Karena mereka ini menghabisi nyawa sendiri lantaran ritual bunuh diri demi hal bodoh sampai mempertahankan harga diri. Dibawah ini beberapa di antaranya.
1. Wanita Teutonik
Teuton adalah suku Jermanik yang sempat menguasai Eropa sekitar 200 SM. Sekitar tahun 100 SM, Teuton memutuskan untuk bermigrasi ke selatan dan barat untuk mendapat tanah yang lebih baik bagi pertanian. Namun langkah mereka terhadang oleh kekaisaran Romawi yang menyebabkan pecahnya Pertempuran Aquae Sextiae dengan hampir 90 ribu suku Teuton tewas dan Raja Teutobod ditawan.
Sebagai syarat menyerah, Jenderal Romawi Gaius Marius memerintahkan Teuton menyerahkan 300 wanita kepada orang Romawi. Para wanita yang diserahkan memohon agar bisa melakukan pelayanan di kuil Ceres dan Venus. Namun Marius menolaknya dan esoknya ditemukan wanita-wanita Teuton itu tewas bunuh diri menjaga harga diri mereka.
2. Tarian Zalongo
Pada tahun 1803 terjadi perang antara Souli dan tentara Ottoman, Albania. Karena kalah, suku Souli mengungsi ke Souliote namun sekelompok wanita Souli dan anak-anak tetap menjadi sasaran tembak di gunung Zalongo. Enggan menjadi korban para Ottoman yang menikmati pembunuhan itu, para wanita melempar anak-anak mereka dari tebing lalu mereka menyusul turun dan tewas. Legenda menyebutkan bahwa sebelum bunuh diri yang menyedihkan itu suku Souli sempat melakukan tarian sembari bernyanyi.
3. Warga Demmin
1 Mei 1945, sekitar 1.000 warga kota Demmin di Jerman melakukan bunuh diri massal setelah tentara Rusia mulai menguasai kota. Saat itu Rusia telah mengalahkan Nazi dan Nazi memilih untuk meledakkan jembatan di antara Peene dan sungai Tollense yang membuat warga Demmin terisolasi bersama tentara Rusia.
Tentara Rusia yang depresi dan tentunya terpengaruh alkohol mulai menjarah seluruh kota dan memperkosa serta marah kepada siapapun. Yang berani melawan akan langsung ditembak oleh tentara Rusia. Di saat itu ada sekitar 1.200-1.500 warga Dammin melakukan bunuh diri agar tak menjadi korban kebiadaban tentara Rusia.
4. Gerbang Surga
Sekte sesat Heaven's Gate (Gerbang Surga) ini mungkin memiliki kisah bunuh diri massal yang paling mengerikan dan menyedihkan. Sekte ini memiliki kepercayaan bahwa bumi akan segera kiamat dan dibersihkan oleh kekuatan-kekuatan supernatural. Jika ingin selamat, maka harus melarikan diri ke Next Level yang menurut pendirinya Marshall Applewhite harus dilakukan dengan meditasi dan terlepas dari seluruh kehidupan duniawi serta orang terdekat.
Lalu pada tahun 1997, Marshall mengumumkan jalur untuk melarikan diri yakni naik ke pesawat UFO yang datang saat komet Hale Bopp melintasi bumi pada 26 Maret 1997. Agar bisa masuk ke UFO, Marshall dan 38 pengikutnya melakukan bunuh diri agar jiwa mereka selamat menemui Tuhan mereka.
5. Benteng Chittorgarh
Jauhar adalah sebuah praktek bunuh diri massal perempuan yang terjadi di pedalaman India, tepatnya di kerajaan Rajput saat dinasti Mughal demi melindungi kaum wanita dari penangkapan oleh musuh. Pada abad ke-14, Rani Padmini, ratu Chittor memimpin semua wanita kerajaan dan anak-anak mereka untuk melompat ke api unggun demi melindungi diri dari nafsu tentara Sultan Delhi sekalipun mereka memenangkan pertarungan
Para pria dewasa yang tersisa menghadapi penyerang sampai mati dan ritual itu bernama Shaka. Praktek Jauhar ini dilakukan sampai dua kali selama abad ke-16 yang akhirnya memusnahkan garis kerajaan Rajput.
6. Sicarii Rebels
Pada tahun 60 Masehi, dulu tombak dan catapult adalah senjata perang yang efektif. Saat itu pemerintah Romawi memaksa 960 penganut Yahudi fanatik untuk pindah dari kawasan Masada, Israel. Hal itu yang membuat mereka membangun barikade di benteng Raja Herodes di atas dataran tinggi berbatu gurun Tudea. Kelompok Yahudi itu tinggal di sana selama 5 tahun lamanya.
Sampai pada tahun 72 M, Kaisar Flavius Lucius Silvius menugaskan untuk menghancurkan benteng dan menangkap pemberontak. Alih-alih melawan atau rela ditangkap, kelompok fanatik itu memilik bunuh diri denganmenyisakan mayat-mayat busuk di bangunan itu.
7. Pembantaian People's Temple
People's Temple adalah organisasi keagamaan yang didirikan pada tahun 1955 oleh pendeta James Warren Jones (Jim Jones). Reputasi People's Temple mendadak terkenal karena melakukan bunuh diri massal di Jonestown, Guyana pada 18 Novembver 1978. Saat itu Jones memerintahkan para jemaatnya untuk meminum Kool Aid dan Flavor Aid yang diberi sianida. Seramnya, mereka yang menolak bunuh diri akan ditembak atau disuntik sianida. Dilaporkan ada 913 orang tewas termasuk 276 di antaranya adalah anak-anak. Mereka yakin setelah bunuh diri akan bertemu dengan Tuhan, pertanyaannya, entah Tuhan yang ada di mana.
8. Puputan Badung
Pada tanggal 20 September 1906, tentara Belanda menyerang Bali sampai akhirnya sampai di Badung. Tentara Belanda menyadari bahwa warga Badung sudah menentukan nasib mereka sendiri. Jauh sebelum itu, keluarga kerajaan Bali telah meramalkan kedatangan Belanda dan meyakini bahwa mereka kalah jumlah sehingga jika perang terjadi maka itu akan sia-sia. Ya, rupanya para keluarga kerajaan dan ratusan pengikut melakukan puputan atau bunuh diri massal untuk menusuk diri sendiri demi menjaga harga diri Badung. Bahkan sampai saat ini ritual keberanian para pejuang Puputan masih tetap diperingati.
9. Perkumpulan Kuil Matahari
Ordo Solar Temple (Kuil Matahari) ini berpusat di Swiss dan juga beroperasi di Kanada. Ordo ini meyakini bahwa keturunan para Ksatria Templar itu ada. Solar Temple percaya bahwa pemahaman mereka adalah pengertian yang benar dari otoritas kekuasaan di dunia dan mereka mempersiapkan kedatangan kedua Yesus untuk mempersatukan agama Kristen dan Islam.
Selama bertahun-tahun lamanya, pembunuhan dan bunuh diri dikaitkan dengan sekte Solar Temple ini, termasuk pembunuhan di Kanada pada tahun 1994 saat seorang anak berusai 3 bulan dikorbankan lantaran dianggap sebagai Dajjal. Lalu pada Oktober 1994, 48 orang dewasa dan anak-anak ditemukan bunuh diri massal dengan luka tembak di kepala di sebuah kapel bawah tanah di Swiss dengan simboli Templar di sana.
1. 47 Ronin
Selama era Tokugawa , Jepang diperintah oleh seorang pejabat militer yang dikenal sebagai shogun . Di bawah shogun ada beberapa penguasa daerah , yang disebut daimyo , masing-masing memiliki pasukan kecil samurai . Untuk menjadi seorang samurai , samurai harus menerima kode bushido atau ” jalan prajurit ” – termasuk , di atas segalanya , loyalitas kepada tuan-nya dan penolakan untuk takut mati .
Pada tahun 1701, Kaisar Higashiyama ( yang hanya memegang peran seremonial di bawah kekuasaan shogun ) mengirimkan beberapa utusan dari singgasananya di Kyoto ke pengadilan shogun di Edo ( yang sekarang menjadi Tokyo) . Kira Yoshinaka , salah satu pejabat shogun , mengawasi acara tersebut , memberikan dua daimyo muda ( Asano Naganori dari Ako dan Kamei Sama dari Tsumano ) tugas menjaga utusan kaisar .
Untuk alasan yang tidak diketahui , Kira tidak suka dengan Asano dan Kamei, dan mengganggu seluruh pekerjaan mereka . Kamei tidak pernah menyambut “ umpan” Kira , Tapi Asano adalah cerita yang berbeda . Ketika Kira mengejek Asano “orang udik tanpa sopan santun , ” itu adalah jebakan. Asano menghunus pedangnya pada acara resmi shogun . Kira menghindar dan mencoba menyerang kepala Asano , tapi perkelahian itu cepat di lerai . Lalu Asano di dakwa karena mengayunkan pedang di dalam istana Edo , karena hukum yang ketat dan tegas di dalam istana, Asano diperintahkan untuk mengambil nyawanya sendiri (dalam tindakan samurai dikenal sebagai seppuku : bunuh diri dengan pisau pendek).
Kira tidak berhenti di situ . Ia menyita aset Asano, mengusir keluarga Asano , dan mengurangi pasukannya samurai sehingga berstatus ronin ( ” tanpa tuan” ) . Terlepas dari kenyataan aturan bushido: bahwa samurai tak bertuan harus seppuku karena aib tidak bisa melindungi tuannya , 47 dari 320 prajurit menolak . Lalu mereka mengasingkan diri dan menunggu waktu yang tepat untuk membalas kematian tuannya .
Dua tahun kemudian ,47 ronin berkumpul di rumah Kira . Di tengah malam mereka menyerbu dan membunuh 40 penjaga nya tanpa ada ronin yang tewas. Mereka menemukan Kira bersembunyi di gudang batubara dan memerintahkan dia untuk bunuh diri dengan pisau yang sama yang digunakan Asano untuk seppuku. Ia menolak dan pemimpin ronin memenggal Kira.
Setelah serangan itu , ronin berbaris ke Kuil Sengakuji terdekat di mana Asano dimakamkan dan mempersembahkan kepala Kira. Sekarang , berita penyerangan telah menyebar di seluruh negeri , dan ronin diperintahkan untuk bunuh diri . Mereka melakukan seppuku massal di kuil tersebut.