Wajah Rembrandt Van Rijn diabadikan oleh Google hari ini tanggal 15 Juli 2013 untuk merayakan hari lahirnya yang jatuh pada 15 Juni 1606 alias 407 tahun lalu. Rembrandt adalah salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa, dan telah menciptakan lebih dari 600 lukisan sepanjang hidup.
Rembrandt yang lahir dari keluarga yang berkecukupan, memulai ‘jalannya’ menjadi seorang pelukis dengan mengangkat tema religius. Menjadi pelajar di Universitas Leiden, ketertarikannya terhadap dunia lukis tak terelakkan lagi. Maka, dikirimlah Rembrandt kepada Jacob van Swanenburgh, seorang penulis kenamaan di Leiden. Ini adalah titik baru dalam sejarah hidupnya. Belajar pada berbagai pelukis terkenal membuat karyanya makin matang.
Mereka yang dianugerahi kemampuan hebat dari Tuhan, kadang mesti menjalani hidup yang tak sempurna sebagai ‘kompensasi’. Demikianlah yang terjadi pada Rembrandt. Ia menikah dengan Saskia van uylenburgh pada tahun 1634 dan hari-hari pilu berlalu. Pemasukan sang pelukis ketika itu sangat besar dengan posisinya sebagai seorang maestro. Namun, pengelolaan keuangan yang buruk, ditunjang sifat boros membuat krisis ekonomi menggerogoti keluarga itu.
Belum lagi meninggalnya Rumbartus, anak lelaki pasangan ini setelah dua bulan lahir. Dua anak yang sama-sama dinamai Cornelia juga bernasib sama. Hanya Titus, anak keempat mereka yang selamat. Namun, ini harus ditebus dengan kematian Saskia beberapa saat setelah melahirkan sang buah hati. Kematian beruntun yang menimpa keluarganya, dan kehidupan yang yang pedih menjadi inspirasi getir bagi lukisan Rembrandt pada waktu-waktu berikutnya.
Gaya hidup Rembrandt yang terlalu jatuh cinta pada seni dan membayar berapa pun demi karya-karya yang dianggapnya indah, membuat kehidupannya memburuk dan terus memburuk. Ia berhubungan dengan Hendrickje Stoffels, tapi tidak menikah karena dengan jalan itulah ia tetap bisa menjaga Titus. Namun, takdir yang lebih pahit bergulir. Keuangannya makin hancur, dan sang pelukis harus menjual rumahnya.
Pada tahun 1660, Hendrickje dan Titus kemudian membangun toko barang seni, sementara Rembrandt menjadi karyawan di sana. Kegetiran berlanjut ketika Rembrandt meninggal pada 1669. Ia hidup terpisah dari sang kekasih dan sang anak. Bahkan ia dikubur tanpa upacara; makamnya pun tak diberi tanda nisan.
Meskipun menjalani hidup yang berantakan, Rembrandt memiliki selera yang luar biasa dalam lukisan. Karyanya didominasi dengan potret diri. Empatinya terhadap kehidupan manusia yang dituangkan dalam lukisan, membuatnya disebut-sebut sebagai salah satu ‘nabi’ pada zamannya. Adapun yang terlihat di google hari ini adalah potret dirinya yang dibuat pada tahun 1659.